2024-05-05 11:02

Kepala Sekolah SMPN 267 Jakarta Wahyudin Pimpin Upacara Peringatan Hardiknas dan Halal Bilhalal

Share

HARIAN PELITA – Sekolah Menengah Negeri (SMPN) 267 Jakarta gelar upacara Peringatan Hardiknas 2023 (Hari Pendidikan Nasional) dengan tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, dan Halal Bilhalal, di Halaman sekolah, Jalan Mairin Swadarma Raya No3, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2023) pagi.

Upacara peringatan Hardiknas 2023 (Hari Pendidikan Nasional) yang diikuti ratusan pelajar, guru dan pegawai dipimpin langsung Kepala SMPN 267 Wahyudin yang dilanjutkan dengan Halal Bilhala berjalan lancar penuh khidmat.

Kepala SMPN 267 Wahyudin selaku pembina upacara Peringatan Hardiknas sampaikan langsung Pidato tertulis berikut Naskah Pidato Hardiknas 2023 Mendikbudristek (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi).

Naskah Pidato Hardiknas 2023 Mendikbudristek:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,Om swastiastu,Namo buddhaya,Salam kebajikan, Rahayu. Saudara saudariku, sebangsa dan setanah air.

Selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi di sekitar kita, di mana-mana dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.

Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.

Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Belajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.

Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.

Dari segi pendanaan, pencarian langsung Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas belajar.

Dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang lebih terbuka. Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi. ●Red/Geng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *