2024-05-02 19:35

Pekerjaan Resapan Air di Taman Wijaya Kusuma Cilandak Resahkan Warga, PT Ipro Tak Bertanggungjawab

Share

HARIAN PELITA – Pekerjaan Drainase Vertikal (Resapan Air) melalui Kontraktor PT Ipro di Taman Wijaya Kesuma, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan diduga abaikan keselamatan warga.

Pasalnya, lurah Pondok Labu Nachnoet Vernier Atom Arss sudah perintahkan Kontraktor PT Ipro untuk segera mengangkut tanah merah bekas galian menumpuk dan menggunung di sekeliling Taman Wijaya Kusuma.

”Saya sudah datang kesana kemaren (Rabu 12/1/2022 ), meminta Kontraktor untuk mengangkutnya,” katanya diruang kerjanya Kantor Kelurahan Pondok Labu, Kamis (13/1/2022).

Ditambahkan Vernier, sambil menunjukkan foto kegiatan pengangkutan tanah merah bekas galian menggunakan mobil truk. ”Ini foto mobil truknya yang mengangkut tanah,” ujarnya.

Tapi kenyataan di lokasi badan Jalan Kesuma Wijaya di RT08/RW04, masih terlihat gunungan tanah merah, dan semakin meninggi dibanding kemaren Rabu (12/1/2022) sore.

Menurutnya, pengangkutan tanah sudah dilakukan namun karena pekerjaan galian lobang sumur cukup banyak jadi masih terlihat kondisi kotor.

Terkait berserakannya tanah merah, Lurah Pondok Labu menjelaskan, sudah menegur mandor, agar tanah galian di masukan karung sebagai wadah tanah merah agar tidak berserakan. ”Kata mandor sudah meminta namun belum dikirimkan dari kontraktor,” katanya.

Pantauan HarianPelita.id di lokasi, Kamis (13/1/2022 ) siang, pekerjaan puluhan sumur resapan air yang sudah tergali menghasilkan tanah merah dalam jumlah ratusan atau ribuan meter kubik.

Tumpukan tanah merah terlihat ada ada yang dimasukan dalam karung dan menumpuk tinggi di Jalan Wijaya Kesuma RT09/RW02 Cilandak Barat dan sebagian menggunung di Jalan Wijaya Kesuma RT08/RW04 Pondok Labu. Kecamatan Cilandak.

Kondisi itu tidak jauh berbeda dengan hari sebelumnya, seperti diberitakan HarianPelita.id Rabu (12/1/2022) didominasi pekerjaan Drainase Vertikal masih tampak gali lobang sumur resapan di atas trotoar.

Yang parahnya lagi tidak terlihat adanya kegiatan pengangkutan karung yang isinya tanah hasil galian sumur resapan air yang sudah menggunung cukup tinggi dan berserakan, dan belum ada pengangkutan tanah menggunakan mobil atau truk atau sejenisnya.

Salah satu warga Dede Hermawan (50) sangat khawatir dengan kondisi itu, dan meminta pihak kontraktor untuk secepatnya melakukan pengangkutan tanah dan penyelesaian pekerjaan.

Menurutnya, kondisi tanah merah yang menggunung jatuh ke jalan menyebabkan badan jalan berlumpur dan licin.

”Pengendara melintasi di lokasi harus hati hati, karena sangat rawan kecelakaan,” katanya.

Selain itu, tambahnya, banyak anak-anak keluar masuk ke taman untuk bermain dikhawatir terjeblos sumur resapan itu.

”Yang kami takutkan, ngerinya anak-anak doang. Takut anak-anak pada jatuh. Warga juga pada tanya kenapa ini enggak ditutup, soalnya jadi akses permainan anak-anak dan akses motor lalu lalang,” katanya di lokasi. ●Red/Geng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *