HARIAN PELITA — Direktur RSUD DR Soedjono Selong Lombok Timur dr HM Hasbi Santoso M Kes kedatangan petugas yang di duga pegawai BPKP perwakilan NTB pada kamis (29/12/2023).

Namun menurut H Hasbi kedatangan 4 orang dari BPKP ini dianggap janggal atau tidak lazim karena tidak melalui SOP yang lazim digunakan oleh lembaga auditor Negara.

Sestinya bersurat atau dengan pemberitahuan sebelum melakukan monitoring atau pememeriksaan.

Dinilai tidak lazim Akhirnya dr Hasbi berkoordinasi dengan Sekda Lombok Timur HM Juaini Taufik yang saat itu sedang mengikuti seminar anti korupsi di BLKI Lenek.

Kepada wartawan Juaini Taufik menerangkan bahwa kehadiran petugas BPKP perwakilan NTB kali ini ke RSUD dr Soedjono Selong dianggapnya tidak lazim karena biasanya kalau BPKP akan melakukan pemeriksaan lazimnya akan bersurat kepada Bupati atau minimal Sekda ujar Juaini Taufik.

Namun demikian setelah dirinya. mengkonfirmasi dengan Kepala Perwakilan BPKP perwakilan NTB yang sedang berada di luar daerah.

Pihak BPKP mengutus kepala bagian umum untuk menkroscek dan memastikan petugas yang datang di RSUD Selong adalah pegawai BPKP.

Memang benar orang yang datang melakukan monitoring adalah pegawai BPKP perwakilan NTB ditemani oleh seorang sopir dan 2 orang lainnya.

Yakni Kepala Bagian Umum bersama satu orang stafnya yang diutus oleh Kepala BPKP Perwakilan NTB.

Namun demikian dirinya tidak bisa berkomentar lebih jauh dan diserahkan kepada pihak BPKP perwakilan NTB. ●Red/Harpan