2024-05-03 1:53

Jokowi Ketum Golkar, Apa Tak Ada Lagi Calon?

Share

BELAKANGAN ini tersiar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan masuk bursa kandidat Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, ini tersiar di tengah masyarakat.

Kita menjadi bingung, apakah tak ada calon kuat masuk kandidat Ketum Golkar. Sementara itu Jokowi hanya masuk dengan kekuatan kekuasaan presiden, dan Jokowi bukan kader Partai Golkar.

Ini menjadi polemik panjang di tengah masyarakat yang merobek partai terbesar di Indonesia menjadi gampang dimasuki “orang lain”, sementara orang-orang sepuh Partai Golkar masih banyak yang hidup.

Aneh memang, begitu gampangnya Partai Golkar memberikan peluang bagi seorang Jokowi untuk berkuasa di partai berlambang pohon beringin itu.

Padahal seorang Jusuf Kalla telah memberikan pernyataan di berbagai media nasional, bahwa tidak gampang menjadi Ketum di Partai Golkar, ada syaratnya.

Syaratnya inilah dipertegas Jusuf Kalla, yakni prioritas pertama adalah kader yang sudah lama bersama Partai Golkar. Kedua dia harus memahami perjuangan Partai Golkar, jadi tidak boleh ujug-ujug datang dan menjadi Ketum.

Herannya, selama Partai Golkar berdiri, dan tetap bercokol di dunia partai di Indonesia, saat ini tidak ada satupun kader yang berani muncul menjadi kader tangguh.

Pada Pemilu 2024 lalu, Partai Golkar tidak berani mencalonkan presiden sendiri, Golkar justru mencari partai lain untuk mengusung calon presiden. Itu kan membuktikan bahwa Partai Golkar tidak bernyali.

Padahal Partai Golkar, partai tertua dan tertangguh di Indonesia, namun menjadi cengeng dan tak berkutik ketika menyodorkan pemimpinnya maju sebagai calon presiden.

Kembali ke Jokowi, yang digadang-gadang calon Ketum Partai Golkar, tentu saja sangat menyedihkan dan disesalkan. Bahkan ada prediksi Jokowi akan membuat keruh partai pohon beringin itu, pasti tidak solid lagi.

Bila Jokowi habis masa jabatannya pada Oktober mendatang, artinya Jokowi masih menggunakan kekuasaannya. Namun bila pencalonan Ketum Golkar di majukan pada Desember 2024, artinya Jokowi sulit menggunakan kekuasaannya karena sudah habis jabatannya.

Sekarang pertanyaannya, apakah Partai Golkar masih mau membuka pintu bagi Jokowi, atau lebih memilih calon Ketum dari dalam tubuh Golkar?. *****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *