
Dibalik Air Mata Perempuan Selalu Ada Api yang Membara || Oleh Endah Sayani
TIDAK ada perempuan yang terlahir dengan keadaan kokoh, tangguh, kuat, egois dan keras kepala.
Tidak ada perempuan yang ingin menjadi independen, namun keadaanlah yang membawanya keluar dari fitrahnya sebagai perempuan
Perlu kalian tahu justru perempuan yang terlihat strong bisa apa-apa sendiri, itu adalah perempuan yang paling rapuh hatinya dan dia paling sering nangis sendiri.
Menangis juga terbukti meningkatkan perilaku keterikatan, mendorong kedekatan, empati, dan dukungan dari teman dan keluarga. “Dalam survei sekitar dua pertiga orang umumnya melaporkan merasa lebih baik setelah menangis,” kata Jonathan Rottenberg, PhD, seorang profesor psikologi di University of South Florida.
Para ilmuwan membagi produk cair tangisan menjadi tiga kategori berbeda: air mata refleks, air mata terus menerus, dan air mata emosional. Dua kategori pertama melakukan fungsi penting untuk menghilangkan kotoran seperti asap dan debu dari mata kita, dan menjadi pelumas bagi mata kita untuk membantu melindunginya dari infeksi. Kandungannya adalah 98% air.
Kategori ketiga, adalah air mata emosional (yang mengeluarkan hormon stres dan racun lain dari sistem kita), yang berpotensi menawarkan manfaat kesehatan paling banyak. Para peneliti telah menetapkan bahwa menangis melepaskan oksitosin dan opioid endogen, juga dikenal sebagai endorfin.
Ketika wanita marah bukan berarti ia pribadi yang pemarah. Melainkan karena hatinya tengah terluka.
Saat hati terluka, wanita tidak bisa digambarkan dengan apapun, yang wanita tahu ialah air mata yang menetes dan dada yang sesak.
Air mata itu bukanlah tanda kelemahan. Air mata adalah perwujudan dari besarnya kasih sayang yang diberikan.
Ingatkah Anda hadits berikut :
“Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki.
Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab Baginda, “Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia”. (Al-Hadits).
Ketika wanita merasa tersakiti hatinya memang terluka tapi memiliki tekad dan semangat yang kuat untuk bisa keluar dari keadaan yang membuatnya terluka, ia akan tetap tegar untuk menjalani hidup meski tertatih perih hati boleh terluka tapi pikiran tetap jalan untuk tetap kuat menjalani hidup yang terasa berat.
Dihati dan pikirannya hanya keluarga yang utama dan dia harus tetap tegar diatas kedua kakinya untuk menjalani kehidupan, tidak peduli sesakit apa yang ia rasakan yang dia tahu harus bangkit dengan kobaran api yang membara di dada untuk selalu ada bagi keluarga yang dicintainya.
Maka dari itu janganlah meremehkan perempuan karena setelah menangis dan menghapus air matanya, maka dia akan berdiri tegar seperti batu karang, dibalik ketegarannya selalu ada air mata dan dibalik air matanya selalu ada api yang membara.
Jangan pernah meremehkan dan merendahkan kaum perempuan. Ingat, dia juga tidak pernah melupakan kodratnya dan sisi lembutnya sebagai seorang perempuan.*****
Semoga menginspirasi
Editor: Agatha