Ilusi; Cinta Tak Bertepi || Oleh Endah Sayani
ILUSI tak bertepi, kisah cinta yang tak mudah untuk diwujudkan karena hanya menjadi ilusi semata karena orang yang dicintai adalah orang yang sudah memiliki keluarga.
Cinta merupakan suatu perasaan yang berasal dari dalam hati seseorang. Perasaan tersebut bisa saja perasaan sayang, suka, dan ingin melindungi orang tersebut.
Ilusi adalah sebuah angan-angan yang ada dalam diri seseorang. Orang yang sedang berilusi sebenarnya adalah orang yang sering berkhayal tentang masa depan, masa lalu dan percintaan.
Banyak orang yang sering berkhayal tentang mencintai seseorang karena hal tersebut lahir dari perasaan yang tidak sampai kepada orang lain.
Jika dipupuk, ia berkembang, jika dibiarkan, ia mati. Tapi bagaimana jika yang kita cintai sudah ada pemiliknya? Walaupun cinta itu tumbuh alami.
Tidak ada yang salah dengan cinta dan perasaan, karena itu anugerah yang Tuhan berikan.
Lantas apa yang salah? Hanya waktu dan tempatnya bukan di saat yang tepat.
Mencintai membutuhkan kematangan ego dan ditunjang dengan sikap tidak memaksakan diri. Cinta adalah bagian dari emosi. Manusia dewasa mampu menyeimbangkan nalar dengan emosi.
Terlalu bernalar dengan mengabaikan emosi membuat kamu terbelenggu karena menyangkal dorongan alami. Jika kamu membelenggu diri melalui rasionalisasi, maka kamu tak akan pernah menemukan cinta yang kamu cari.
Orang yang memiliki perasaan cinta kepada orang lain akan melakukan segala hal untuk mendapatkan orang tersebut. Ketika gagal, maka terjadilah ilusi dalam diri orang tersebut.
Khayalan tersebut sebenernya dilakukan agar bisa menenangkan diri, menyenangkan hati kita. Maka hal itu bisa saja membuat kita senang dengan hal tersebut.
Tidak ada orang yang mengatakan bahwa berkhayal sesuatu yang buruk tetapi hal tersebut tentu saja harus dikurangi karena khayalan bisa saja menyebabkan kita sakit, gila dan lainnya.
Cinta dan ilusi tentu memiliki hubungan. Hubungan dari kedua tersebut tentu berasal dari angan-angan dan khayalan mencintai seseorang yang tidak dapat mencintai kita.
Miris, Lara, nelangsa
Kita bisa berasumsi bahwa cinta itu adalah perasaan dan ilusi adalah bayangan.
Mencintai seseorang yang tidak mencintai kita tentu saja sakit, hasil dari mencintai seseorang yang tidak sampai adalah kesakitan dan khayalan yang timbul dari dalam diri kita.
Kita tentu sering berkhayal mengenai cinta kita terhadap orang lain. Dari khayalan tersebut kita bisa belajar apakah khayalan itu hal yang baik untuk diri kita bahkan buruk usahakan hal tersebut berlaku dan sesuai dengan pandangan kita.
Apabila khayalan tersebut berlaku baik, maka sering-sering kita berkhayal dan apabila khayalan itu buruk buat kita maka jangan sering kita berkhayal karena hidup adalah pilihan. Khayalan biasanya berasal dari percintaan yang malang dialami oleh seseorang.
Setiap orang ingin merasakan kebahagiaan, salah satu cara bahagia bagi diri seseorang adalah dengan berkhayal.
Khayalan tentu sama saja dengan halusinasi yaitu mencintai seseorang hanya bayangan saja. Hal ini berat dilakukan karena setiap orang tentu tidak mau melakukan percintaan dengan hasil hanya khayalan serta bayangan.
Khayalan merupakan penenang ketika cinta kita tidak sampai. Mencintai seseorang dalam bayang-bayang tentu adalah kesakitan yang amat sangat dirasakan oleh seseorang. Sakit karena cinta tidak ada obatnya. Karena cinta berkaitan dengan hati seseorang. Bahkan seorang dokter pun tidak memiliki resepnya.
Tentu saja cinta bisa membuat kita kecewa dan bisa juga membuat kita bahagia. Orang yang tidak pernah sakit hati karena cinta itu adalah suatu kebohongan yang hakiki.
Untuk itu, kita mencintai seseorang, jangan sampai kita dibuat sakit hati sama orang tersebut, di usahakan logikapun dipakai
Agar kita tidak membuat angan-angan dalam diri kita yang akhirnya membuat kita sakit.
Tak pernah lepas dalam ingatan dan sulit dilupakan, jatuh cinta pada orang yang salah
Karena sudah ada yang memiliki, rindu bagaikan di ujung hati. Cinta ilusi yang tak bertepi, cinta singgah di hati.
Cinta kau salah memilih tempat dan waktu.
Perasaan yang dialami manusia seperti sedih yang akhirnya berujung pada depresi, terjadi akibat adanya ketidak seimbangan neurotransmitter, terutama pada dopamin.
Disini kamu akan mempelajari kasus-kasus psikiatri yang menarik seperti bunuh diri, depresi, fobia, dan lain-lain yang juga dibahas secara neuro-psikiatri.
Maka dari itu kita harus bisa mengendalikan ego, orang yang menang bukanlah yang mampu mengalahkan. Namun, mereka yang mampu mengendalikan diri sendiri.
Untukmu yang sedang dalam fase seperti ini semoga bisa mengalahkan egonya.****
Editor: Agatha
Luar biasa cinta dalam khyalan
Terimakasih
Keren…
Terimakasih