Jangan Membangkitkan Cinta Seseorang Bila Tak Berniat Mencintainya || Oleh Endah Sayani
KATA-KATA cinta menyakitkan acap kali menjadi bentuk penggambaran entitas perasaan yang terdalam. Meski mencintai itu suatu kebutuhan yang membahagiakan, tak sedikit yang merasakan pilu di dalamnya.
Saat menjalin cinta idealnya kedua belah pihak memiliki rasa yang sama yaitu saling mencintai dan menyayangi. Bukan bertepuk sebelah tangan, lalu menjadi sebuah kekecewaan dan lebih fatal seseorang akan mengalami depresi berat karena cinta palsu.
Maka dari itu hati-hati dengan cinta.
Jika tidak ada niat untuk mencintai jangan pernah memberikan harapan walaupun itu hanya berawal dari candaan.
Banyak dari kita yang hobi membangkitkan cinta seseorang tanpa berniat untuk mencintainya kembali. Ketika satu sama lain berkenalan awal mula mungkin tidak ada rasa dihatinya, namun karena intensitas komunikasi maka obrolanpun mengarah kesebuah pengharapan.
Berawal dari candaan, perhatian yang palsu dari keisengan belaka atau karena kagum. Kirim pesan singkat setiap hari menanyakan kabar, mengingatkan jangan lupa makan, jangan lupa sholat dan jaga kesehatan. Disatu pihak merasa diperhatikan setiap hari timbullah rasa nyaman.
Tumbuhlah rasa sedikit demi sedikit karena merasa diperhatian. Sedangkan pihak yang memberi perhatian hanya menganggap itu hal lumrah. “Betul memang itu lumrah bila hanya sesekali, tapi jika tiap hari apakah itu bisa dikatakan lumrah?”.
Tentu tidak, inilah bukti bahwa seseorang yang kejam sedang membangkitkan cinta seseorang sedangkan dia sendiri tidak memiliki rasa apalagi untuk mencintainya kembali.
“Pengecut terbesar adalah pria yang membangkitkan cinta wanita tanpa niat mencintainya”
Ini contoh ringan tapi bahaya, sedangkan yang lebih kejam dan menyakitkan lagi ada sesuatu yang menjadi incaran misal karena harta dan tahta, mereka bisa memberikan cinta pura-pura demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Seseorang yang dijadikan incaran dibuat jatuh cinta terlebih dahulu, agar jatuh kepelukannya dengan seribu cara, kata manis bak madu padahal racun. Ketika orang yang menjadi incaran akan dibuat jatuh cinta, hingga cinta buta sudah ga pakai logika pasti akan mudah diperdaya, diminta melakukan apa saja pasti rela.
Mulut manis berbisa kata cinta dan rayuan gombal dilontarkan, agar yang diperdaya terlena dan dia mudah mencapai yang menjadi tujuan.
“Cinta palsu lebih buruk dari kebencian sejati.”
Ingat!
Untukmu yang suka tebar pesona menyebar cinta palsu, berhati-hatilah karma menunggumu.***
Penulis: Pimpinan Umum
Editor: Agatha