Jika Cinta Itu Indah Kenapa Sakit || Oleh Endah Sayani
SAAT kita dipertemukan dengan seseorang yang membuat kita saling mencinta dan merasa nyaman inilah fase kebahagiaan, dimana rasa sepi dan kosong itu kini terisi dengan orang yang memberi rasa bahagia.
Merenda kasih dengan orang baru adalah sebuah perjalanan hidup yang baru dimulai, segala yang baru akan memberikan rasa terbaik dan menjaga untuk tidak saling menyakiti. Apakah cinta selalu ada untuk memberi kebahagiaan selamanya?
Ingat, hakikat cinta adalah ketundukan dan kepatuhan hanya kepada-Nya. Jika cinta yang hadir ternyata meresahkan hati, itu hanyalah cinta yang semu. Itu hanya balutan nafsu. Nafsu itu mengarahkan kita pada kemaksiatan. Lantas, cinta seperti apa yang Allah SWT rida?
Dia akan membawa kejalan yang lurus, cintanya tulus dan murni, ia tidak lagi melihat dari fisik, materi ataupun keturunan, mencintai kebenaran dan keindahan, ia akan menuntun dan mengajak pasangannya menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya selalu mengutamakan Allah dalam setiap tindakannya.
Akan selalu menjaga perasaan pasangannya saling setia, sayang dan menghargai. Bila cinta hanya nafsu belaka maka kemaksiatan yang didapat, berujung dengan saling menyakiti dan tidak ada lagi penghargaan terhadap pasangan.
Banyak diantara kita ketika mencintai seseorang berujung kesakitan karena tidak ada lagi rasa yang sama saat bertemu dulu, saat cinta diawali nafsu dan hanya penasaran lalu bosan dan meninggalkan, sudah pasti akan berakhir sakit
Tetapi, banyak yang tidak menyadari bahwa itu hanya sebuah nafsu dibutakan cinta logikapun tak jalan, perasaan yang mendominasi hati. Karena cinta seperti hormon endropin membuat candu dan selalu merasa senang tapi disatu sisi ada rasa sakit karena penghianatan cinta yang dilakukan pasangan dengan dalih bosan lalu terjadi perselingkuhan
Merasa indah dalam kesakitan itulah cinta tanpa logika, meski sakit tetap bertahan. Alih-alih ingin kebahagiaan dalam menjalin asmara justru kesakitan yang didapatkan.
Kenapa cinta itu sakit karena tidak ada ketulusan, tidak saling menghargai, tidak ada take and give, terlalu berharap, berekspektasi terlalu jauh.
Bukan cinta yang salah, tapi kita yang salah menempatkan hati kepada orang yang salah karena cinta datangnya dari Allah, cinta indah itu anugerah, cinta sakit teguran dari Allah. Kita memang tidak bisa memilih harus jatuh cinta sama siapa, semua datang secara tiba-tiba.
Hadapilah setiap hal yang Allah persembahkan dalam hidupmu dengan penuh rasa yakin bahwa kamu bisa taat kepada Allah,
Bahwa kamu mampu dengan terus mengharap dapat rahmat dan hidayah-Nya,
Karena pada akhirnya kekuatan itu akan muncul dalam dirimu.
Ketahuilah, Allah tidak akan pernah menjerumuskanmu pada hal yang nantinya akan membuatmu merugi, karena semua yang Allah putuskan untuk kebaikanmu, pada akhirnya kamu akan tahu rencana indah-Nya yang luar biasa.
Semua yang Allah rangkaikan untukmu, walau itu berupa takdir yang sulit nan pahit, bersama-Nya ada kebaikan yang berakhir kebahagiaan dan keberuntungan hidup
Teruslah berdoa kepada Sang Pemilik Skenario Hidup pasrahkan segala takdir, suatu saat nanti kebahagiaan itu akan dimiliki sebagai hadiah terindah.
Berdamailah dengan diri sendiri maafkan orang yang telah menorehkan luka padamu walaupun tidak mungkin dilupakan.
Memaafkan bukan melupakan tapi membiarkan tertinggal dimasa lalu.***
Semoga menginspirasi
Editor: Agatha