
Kenapa Laki-laki Bisa Cepat Move On || Oleh Endah Sayani
DALAM sejumlah kasus jalinan asmara, sering ditemukan kasus dimana pria dengan cepatnya menemukan dan menjalin asmara dengan wanita barunya.
Sedangkan wanita biasanya setelah putus cinta terlihat sangat menderita dan tersakiti karena wanita lebih emosional dalam mengalami patah hati.
Kenapa pria lebih cepat move on dibanding wanita, ini alasannya;
Kebanyakan pria enggan menceritakan kegalauan dalam hubungan asmara karena pria memiliki rasa gengsi yang besar tidak ingin dipandang lemah terlebih tentang perasaan. Mereka akan menyibukkan diri dengan teman-temannya dan menjalin asmara dengan orang baru satu hal yang wajar bagi pria. Tapi bagi wanita lebih baik menyembuhkan rasa sakit yang wanita alami.
Ego pria yang mendominasi, karena ego yang lebih dominan maka menimbulkan kesan pria lebih cepat move on supaya tampak baik-baik saja dan bahagia, tahapan ini sangat krusial dalam proses berdamai dengan proses berakhirnya sebuah hubungan.
Pria akan menyimpan trauma dan kesedihannya seakan-akan tidak terjadi apa-apa, aktif sebagai mahluk sosial adalah strategi pria untuk melupakan rasa sakit, dalam fase ini pria akan mencari teman perempuan yang bisa diajak dateting atau interaksi secara intens namun bukan untuk dijadikan kekasih, hanya untuk melupakan rasa sakit yang mereka rasakan setelah putus cinta.
Menurut penelitian dari Binghamton University pria lebih cepat move on tapi sakit hati yang dialami belum terobati secara sempurna, penelitian tersebut melibatkan 5.705 orang dari 96 negara sebagai responden. Hasil penelitian tersebut bahwa rata-rata skor wanita 6,84 sedangkan pria skor rata rata 6,58. Wanita merasa menderita secara fisik dengan nilai 4,21 sedang pria 3,75
Melansir dari laman Glamour, dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Match Singles di Amerika diketahui bahwa pria lebih cepat move on. Dari survei yang dilakukan terhadap lebih dari 5.000 pria dan wanita menemukan bahwa setengah dari pria move on dalam waktu satu bulan, sedangkan wanita rata-rata bisa move on dalam waktu empat bulan.
Melihat survei tersebut, psikologis klinis, Ramani Durvasula, Ph.D tidak mengherankan jika pria move on lebih cepat.
“Laki-laki tidak diperkuat atau disosialisasikan untuk komunikasi emosional dengan cara yang sama seperti wanita, hubungan seringkali memiliki fungsi yang berbeda untuk pria, dan pria pada usia yang lebih muda mungkin tidak merasakan tekanan yang sama tentang keluarga berencana dan pernikahan,” kata dia.
Pria yang move on lebih cepat karena pandai mengkotak-kotakkan, artinya mereka bisa melupakan hubungan lama mereka dan melihat pengalaman kencan baru apa adanya, sesuatu yang baru dan berbeda. Selain itu, kata dia, pria mungkin juga lebih mementingkan seks, daripada sesuatu yang emosional.
Tetapi sementara terapis pernikahan dan keluarga berlisensi David Klow, di Chicago, tidak terkejut bahwa pria lebih cepat move on usai putus cinta daripada wanita. Namun dia menunjukkan bahwa survei itu tidak 100 persen terjadi pada pria.
Durvasula merekomendasikan untuk tetap sibuk, curhat kepada teman, memanjakan diri sendiri, dan menghabiskan waktu bersama orang lain untuk bisa melupakan pedihnya putus cinta.
Kamu tidak bisa terburu-buru patah hati. Tapi saya jamin ini: Putus cinta selalu menyembuhkan dan memberi ruang untuk sesuatu yang ‘lebih benar’. Lebih baik menyembuhkan secara otentik daripada membohongi diri sendiri dan dunia yang telah Anda jalani sebelumnya. Dan itu benar bahkan jika mantan Anda praktis bertunangan dalam sebulan,” kata dia.
Jika sudah melibatkan perasaan maka akan sulit bagi kita untuk mengendalikan, semua kembalikan pada diri kita masing-masing. Jangan tenggelam dengan rasa, harus pandai mengelola hati jangan pula pura-pura bahagia, segalanya serahkan pada Sang Maha Kuasa.
Pahamilah bahwa yang kosong itu adalah isi dan yang isi itu adalah kosong
Semoga menginspirasi
Editor: Agatha