2023-03-25 9:38

Mengindra yang Tak Terindra || Ustadz Andie Kusuma Brata Feat Endah Sayani

Share

DISAAT kita dihadapkan dengan dua pilihan terkadang sulit bagi kita untuk membedakan mana yang benar-benar baik dan hanya terlihat baik karena keduanya nyaris sama baik, serupa tapi tidak sama.


Seperti garam dengan gula sama-sama putih dan halus jika kita lihat sepintas, tetapi coba diteliti lagi pasti ada perbedaan nyata dari bentuk jika garam itu putih tapi halus lain dengan gula putih lebih glossy agak kasar.

Begitu pula saat kita melihat segala sesuatu harus teliti karena dari kesamaan itu pasti ada perbedaan nyata.

Mengindra yang tak terindra, melihat segala sesuatu jangan hanya dengan kasat mata tapi harus pakai hati. Hati yang bersih akan peka, jika hati kita peka maka akan menghasilkan sesuatu yang baik.

Dikutip HarianPelita.id dari seorang motivator Ustadz Andie Kusuma Brata S.E., S.Kom., M.M., MSi., MCH., CHt dari buku Spiritual Building Values 201 Renungan

Inilah beberapa motivasi yang menginspirasi:

Pandangan kita sering keliru tentang kesempurnaan di mata bayangan orang, sempurna itu serba baik tidak ingatkah yang disebut isi itu kosong dan tinggi itu karena ada yang rendah

Mata yang tidak berhati itu buta, sedang hati yang tidak bermata itu lengah, maka janganlah kenyataan itu terkelabuhi oleh dusta yang tersakiti muslihat yang keji hingga akhirnya bukan hanya mencelakai orang lain bahkan menjerumuskan diri sendiri dalam kerugian abadi

Ratapan, bahkan rintihan yang menyayat oleh kegelisahan hati karena ‘kehilangan’, ternyata sama sekali tidak masuk akal. Bagaimana kita bisa merasa kehilangan jika kita tak pernah memiliki? Bukankah menyenangkan, bahkan membahagiakan jika beban diringankan? Itulah yang Dia lakukan

Hidup penuh dengan pilihan. Terkadang pilihan yang terbaik adalah yang tidak kita suka. Laksana obat, meski pahit tetapi pilihan untuk tetap bersama’Nya itu melegakan, jadi biar Dia beri yang terbaik untuk kita.

Hati adalah muara tempat segala rasa bersua, ia tak pernah sejalan logika, disanalah hitam dan putih itu bertahta,
Meski tak bermata tetapi ia bisa melihat segalanya

Kebijakan tertinggi adalah keluasan hati ia mampu melihat ketidaklaziman dari hakikatnya. Bahkan, ia mampu mencermati bahwa yang lurus itu bengkok dan yang bengkok itu lurus. Untuk itu libatkan Dia dalam segala peristiwa dengan hati yang dekat kepada Sang Mahabijak

Sedih, senang, suka dan duka adalah permainan hati. Maka ikhlas jernihkan hati agar kita mampu berbahagia menjalani romantika yang telah di atur’Nya

Bintang itu lebih besar daripada matahari. Namun, ia indah tampak kecil bekerlipan bersama miliaran yang lain, seperti hati, yang indah itu bukan yang menampakkan kebesaran dan kemasyhurannya, melainkan yang bersahaja.

Yang indah itu bukan yang dilihat oleh kasat mata, yang indah itu yang dirasa hati. Meski berulang, berliku dan berpantang, tetapi rasakan betapa dekat dengan’Nya adalah yang terindah

Surga dan neraka itu ada perjalanan kesana dituntun oleh hati. Mari terangi hati dengan cahaya’Nya agar kegelapan misteri dapat tertapaki dengan langkah pasti.

Tak jarang nasihat yang baik justru membuat hati kita meradang, tak jarang juga kita mati-matian membenarkan kesalahan kita. Jadi, serahkan segalanya pada instuisi di hati kecil kita yang ‘mengerti’ tentang kita. Lalu, hadirkan Dia selalu agar segala yang mendera terbasuhi dengan tangan’Nya

Ada yang masih saja memahami bahwa surga itu seharga pahala hingga seluruh upaya kebaikan dan kebhaktian dipamrihkan hanya untuk pahala, Padahal Kasih Sayang-Nya lah yang Memastikan Nirwana karena memang pahala kita takkan mampu ‘membayar’ surga. Tunduk taat dan berharap lah selalu akan Pengampunan dan Belas Kasih-Nya.

Cacian dan makian memang tidak nyaman dirasakan, tetapi jauh lebih menyakitkan adalah muslihat yang bersalut pujian dan sikap lembut yang melenakan. Karena sesungguhnya ia racun yang mematikan, maka selalu waspada dan berhati-hati disepanjang keadaan adalah kunci keselamatan yang mendulang kebahagiaan. Jangan selalu curiga, tapi juga jangan mudah percaya.

Mengapa selalu mengira kasih sayang dan perhatian akan selalu diberikan dengan pujian dan kelembutan, terkadang makian yang keraspun adalah perhatian yang sangat serius diberikan.
Ingat, sahabat yang baik akan senang melakukan apa saja, agar kita benar bukan membenarkan apa saja, hanya agar kita senang.

Selayaknya debu akan acap datang meski ruang telah dibersihkan begitu pula prasangka akan selalu teruji dengan romantika yang membolak-balik rasa membiarkannya pun akan membuatnya makin berkarat noda, hanya dengan dzikir dan baik sangka yang selalu dilakukan yang mampu membersihkan segala jelaga.***

Semoga menginspirasi

Editor: Agatha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *