
Rasa Kagum Sifatnya Sementara Bak Temaram Senja || Oleh Endah Sayani
RASA kagum sebaiknya jangan diikuti dengan obsesi apalagi ingin memiliki
Seiring paham dan mengerti bagaimana perangai yang kau puja tak lebih dari ekpektasi yang kau rangkai. Lantas, ketika kau telah mengantongi banyak kalimat kebenaran tentangnya, rasamu akan berangsur pudar
Rasa kagum tidak hanya pada seseorang tapi bisa kepada berbagai ciptaan Tuhan
Tapi, bagaimana jika hal yang dimaksud adalah rasa kagum pada lawan jenis, apakah boleh?
Munculnya rasa kagum pun bisa karena banyak faktor. Karena kelebihan, keunikan, sifat, kepribadian, cantik atau ganteng dan hal lain yang melekat pada lawan jenis, kekaguman ini bisa bertahan sementara bisa juga bertambah besar semakin mengakar.
Inilah yang sering terjadi, saat seseorang memiliki rasa kagum, rasa kagum yang dibiarkan bahkan dirawat, akhirnya akan mengakar kuat. Efek dari rasa kagum yang kuat maka bisa muncul perasaan yang lebih kuat.
Misalnya, rasa ingin memiliki, terjalinnya hubungan (pacaran), dan sejenisnya.
Perasaan kagum akan sesuatu tidak dilarang dan kita sebagai manusia biasa tentu ini hal alamiah. Rasa kagum akan sesuatu termasuk kepada makhluk-Nya tidaklah dilarang.
Namun, jangan berlebihan dan melampaui batasan, kelola rasa kagum itu sehingga tidak membuatmu merugi
Jadi, apa yang harus dilakukan
Sadari dengan segera hadirnya rasa kagum itu kepada apa dan siapa
Kenali kenapa rasa kagum itu ada, karena kepribadian atau lainnya
Belajarlah dari apa yang membuatmu kagum, jangan hanya mengagumi, tapi belajarlah
Batasi rasa kagum itu dengan memikirkan efeknya akan merugikan atau menguntungkan, jika kita menyadari hal tersebut maka kamu tidak akan tenggelam dalam larut rasa kagum yang merugikan
Rasa kagum itu bak temaram senja sebelum gelap mengambilnya. Rasa kagum dan mengagumi itu hanya datang sesaat jangan tanya tentang ketulusan dan tak perlu dipertanyakan adanya. Biarlah ia berlaku sebagaimana mestinya, menjeda lekang yang sempat tertekan oleh banyak sudut pandang
Jangan menaruh harapan dari rasa kagum terhadap lawan jenis yang akhirnya akan membuatmu kecewa dan merugi karena dalamnya perasaan dari rasa kagum yang dirawat, dan dia orang yang kamu kagumi hingga ingin dimiliki tak memiliki perasaan yang sama
Maka, pahamilah tidak ada manusia yang tidak memiliki lebam di sekujur ingatannya. Sadarlah, kamu terluka oleh harapanmu sendiri. Sedang ia akan tetap seperti sedia kala, menata asing tanpa pernah menginginkan untuk kembali dipedulikan.***
Semoga menginspirasi
Editor: Agatha