Tanggung Jawab dan Kewajiban Suami Setelah Menikah || Oleh Endah Sayani
BAGI PRIA yang baru saja membina rumah tangga, tentu butuh banyak penyesuaian sebagai seorang suami. Meskipun kamu sudah mengenal istrimu cukup lama.
Tapi begitu status kalian berganti dari pacaran ke suami istri, tentu saja rasanya akan berbeda. Dia punya tanggung jawab sebagai seorang istri, begitu pula denganmu, harus bisa menjadi suami yang amanah.
Perilaku suami terhadap Istri, yakni: berinteraksi dengan baik, bertutur kata dengan lembut, menunjukkan cinta kasih, bersikap lapang ketika sendiri, tidak terlalu sering mempersoalkan kesalahan.
Memaafkan jika istri berbuat salah, menjaga harta istri, tidak banyak debat, mengeluarkan biaya untuk kebutuhan istri secara tidak bakhil, memuliakan keluarga istri, senantiasa memberi janji yang baik, dan selalu bersemangat terhadap istri.
Pria adalah pemelihara wanita
Karena Allah telah membuat wanita istimewa dan berharga. Oleh karena itu, laki-laki memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan lebih sulit dalam menghidupi keluarganya.
Melalui kebijaksanaannya, menghidupi keluarganya dan menyiapkan dasar untuk kebahagiaan mereka dan dialah yang dapat mengubah rumah menjadi surga dan istrinya untuk bertindak sebagai malaikat.
“Nabi Allah menyatakan: ‘Manusia adalah wali keluarganya dan setiap wali memiliki tanggung jawab terhadap orang-orang di bawa perwaliannya.”
Tugas suami
Meskipun istri bekerja, tapi mencari nafkah tetap tugas utama suami
Salah satu tugas utama suami adalah menafkahi keluarga. Maka tentu saja, kamu harus bekerja demi mendapatkan penghasilan. Meskipun sejak sebelum menikah istrimu juga bekerja dan mempunyai uang sendiri, tapi tugas tersebut tetap berada di pundak suaminya
Istrimu dengan suka rela membantu keuangan keluarga kalian jika diperlukan. Tapi sebagai suami yang baik, kamu mesti berusaha secara maksimal agar bisa memberikan nafkah yang cukup untuk istri dan anak-anaknya.
Bukan lagi saatnya untuk main
Kamu gak bisa seenaknya pulang larut malam seperti dulu
Kecuali memang karena urusan pekerjaan yang mengharuskan pulang larut malam, sebisa mungkin jangan pulang telat. Apalagi sampai membuat istrimu menunggu terlalu lama. Sekarang kamu tidak hanya tinggal sendirian, ada isteri yang juga perlu diperhatikan dan mendapatkan waktu berkualitas bersamamu.
Bukan kumpul bareng teman, tapi dengan keluarga
Sekali-kali menghabiskan waktu untuk hang out bareng teman-teman sah-sah saja kok, tapi mesti diingat kalau kegiatan tersebut bukan lagi prioritas utama seperti dulu.
Bolehlah sekali seminggu jalan bareng teman-teman lama, tapi sebisa mungkin utamakan dulu keluargamu. Pastikan kamu punya cukup waktu untuk mereka, sebelum kamu bersenang-senang bersama teman di luar rumah.
Suami punya kewajiban mengasuh dan mendidik anak-anak
Sering seorang suami beranggapan kalau mengasuh dan mendidik anak-anak adalah tugas utama istri sebagai ibunya. Tapi bukan berarti sebagai ayah kamu lepas tangan. Justru anak perlu mendapat perhatian lebih, dari kedua orangtuanya. Tak hanya ibu yang setiap saat ada untuknya, ayah juga harus mau ikut andil dalam membesarkan serta mendidik anak-anak.
Suami bukanlah pemilik isterinya
“Menikah dengan seorang wanita bukanlah mempekerjakan seorang pembantu, tetapi posisikan seorang isteri sebagai pendamping hidup yang akan menemanimu dalam suka dan duka.”
Dan kali ini ukuran suksesmu bukan lagi soal uang, tapi kebahagiaan anak dan istrimu
Jika saat sebelum menikah dulu kamu bekerja keras demi mendapatkan penghasilan yang melimpah, saat ini tujuanmu harusnya berubah. Kebahagiaan bagimu bukan lagi diukur dari besarnya nominal uang di buku tabungan, tapi seberapa bahagia anak dan istrimu sekarang.
Kalau kamu bisa melihat istrimu selalu tersenyum, sabar mengasuh buah hati kalian, serta anak-anakmu tumbuh dengan sehat dan menjadi pintar, itu bisa jadi tolok ukur kalau kamu sudah sukses menjalankan tugas sebagai seorang ayah dan suami
Menghindari berbuat zalim kepada istri
Dalam Islam telah diajarkan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Jika dipaksa untuk lurus, maka dia akan patah. Namun, jika dibiarkan saja dia akan terus bengkok. Hal inilah yang harus diketahui dan dipahami oleh seorang laki-laki setelah menikah.
Wajar, jika dalam rumah tangga ada banyak masalah yang dialami. Terkadang, istri berbuat salah dan berkata sesuatu yang kurang enak didengar. Namun, jika seorang laki-laki memahami hadis di atas, maka dia akan menjadi laki-laki yang pengertian.
Dia akan menjadi laki-laki yang sabar dan lembut memperlakukan istrinya. Bukan berarti dia membiarkan istrinya berbuat salah, namun mencoba untuk meluruskannya dengan nasehat yang lembut dan perkataan yang baik.
Tetapi seorang pria yang sudah menikah harus belajar bagaimana memperlakukan istrinya sedemikian rupa sehingga dia berubah menjadi karakter seperti malaikat.
Untuk itu, seorang pria harus mencari tahu tentang tingkah laku istrinya dan keinginannya.
Memperbaiki diri
Sebagai seorang suami dan ayah, wajib untuk bisa memberi teladan yang baik untuk keluarganya. Kesalahan memang wajar untuk dilakukan karena memang fitrah manusia. Namun, seorang laki-laki yang bijak harus bisa menjadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran. Seorang laki-laki setelah menikah harus mau terbuka kepada kritik, bahkan kritik dari istri dan anaknya. Hal itu bisa jadi cara merubah kepribadian menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Keluarga prioritas utama
Saat masih lajang seorang lelaki bebas pergi atau bergaul dengan teman kapan saja, setelah menikah sudah beda ceitanya seorang suami punya kepentingan utama yang harus didahulukan yaitu keluarga (istri dan anak).
Maka, seorang suami perlu mengatur waktu agar hobi atau kesenangannya tidak mengurangi waktu atau kebersamaannya dengan keluarga.
Bersikap tegas
Sudah merupakan hal yang pasti bahwa seorang laki-laki harus bisa bersikap tegas, ketika sudah menikah. Seorang laki-laki akan diharapkan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga.
Untuk itu, seorang suami harus mengetahui cara membuat keputusan yang tepat dan tegas dalam mengambil keputusan. Seorang laki-laki dituntut memiliki sifat berani dan tanggung jawab. Namun, jangan abaikan masukan dari istri. Kadangkala, sebuah masalah keluarga tidak bisa diputuskan sendirian.
Itulah beberapa hal yang harus suami pahami setelah menikah.***
Semoga bisa menginspirasi
Editor: Agatha