2023-10-29 17:01

Jodoh Takdir Qadha dan Qadar || Oleh Endah Sayani

Share

KETIKA kita bertemu dengan seseorang untuk saling mengenal, belum tentu cocok hingga memperkecil kemungkinan untuk menemukan jodoh apalagi waktu terus berjalan. Jodoh disini bersifat universal ada jodoh tentang romance, jodoh tentang jual beli jodoh dalam persahabatan juga pekerjaan satu frekuensi

Sering dengar kata-kata kita memang berjodoh bertemu lagi disini, ternyata kita jodoh bisa menjalin kerjasama, saat kita menawarkan sesuatu barang pun akan ada ucapan semoga ada “jodohnya” ada pembelinya

Terkadang kendala menemukan jodoh ada di diri kita seperti harus bertanggung jawab pada keluarga, sikap pribadi kita yang tidak ramah, egois dan sebagainya.

Jodoh sudah ditetapkan dalam garis Qadha dengan banyak kemungkinan, namun gerak kita di atas garis Qadha yang dinamakan garis Qadar, belum tentu mampu menemukannya.

Terkadang seseorang tidak banyak berusaha untuk mencari jodoh, namun ada seseorang yang datang menghampiri dirinya. Jodoh dalam romance sudah ditentukan dalam lauhul Mahfudz

Dalam ajaran Islam seseorang dinikahi karena empat hal: kecantikan, kekayaan, keturunan dan kesalehan dalam beragama

Bagaimana jika disebut jodoh diluar percintaan?

Ini termasuk qadha dan qadar

Apa itu Qadha dan Qadar?
Qadha dan Qadar adalah dua konsep dalam Islam yang sering dibahas dalam kajian keagamaan dan menjadi topik diskusi di kalangan umat Muslim. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai Qadha dan Qadar, serta bagaimana cara memahaminya dengan benar.

Pengertian Qadha dan qadar secara harfiah berarti memutuskan atau menetapkan. Dalam konteks Islam, qadha merujuk pada keputusan atau ketetapan Allah SWT yang telah ditetapkan sejak awal mengenai segala sesuatu yang akan terjadi di dunia. Keputusan ini tidak bisa diubah oleh manusia karena sudah ditentukan sejak awal.

Sedangkan qadar secara harfiah berarti kekuasaan atau kekuatan. Dalam konteks Islam, qadar merujuk pada kepercayaan bahwa segala sesuatu di dunia telah ditentukan oleh Allah SWT, baik itu yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi di masa depan. Konsep qadar ini berkaitan erat dengan konsep qadha, karena qadha sendiri merupakan bentuk pelaksanaan keputusan Allah SWT yang telah ditetapkan melalui qadar.

Pemahaman Tentang Qadha dan Qadar memang terkadang membuat orang merasa bingung. Namun, pada dasarnya, konsep ini merupakan keyakinan fundamental bagi setiap muslim. Qadha dan Qadar menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT dalam menentukan segala sesuatu di dunia.

Dalam memahami Qadha dan Qadar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

Keyakinan bahwa Allah SWT-lah yang menentukan segala sesuatu di dunia, baik yang baik maupun yang buruk. Oleh karena itu, manusia sebaiknya menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan tidak berusaha mempertanyakan keputusan-Nya.
Kepercayaan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam memilih tindakan yang akan dilakukan. Meskipun segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah SWT, manusia masih memiliki kebebasan untuk memilih tindakan yang akan dilakukan.

Meskipun segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah SWT, manusia harus tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik dan tidak berputus asa dalam menghadapi cobaan hidup.

Qadha dan Qadar adalah konsep fundamental dalam Islam yang berkaitan dengan keputusan dan ketetapan Allah SWT mengenai segala sesuatu yang terjadi di dunia. Konsep ini menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, serta mengajarkan manusia untuk menerima takdir yang telah ditetapkan oleh-Nya dan tetap berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap tindakan yang dilakukan. Dalam memahami qadha dan qadr, manusia harus memiliki keyakinan bahwa Allah SWT-lah yang menentukan segala sesuatu, tetapi manusia masih memiliki kebebasan dalam memilih tindakan yang akan dilakukan dan harus berusaha untuk memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.

Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran,” (QS Al-Baqarah: 186).

Takdir bisa dirubah dengan doa yang terus-menerus tak pernah putus dan lelah dalam berdoa, maka Allah mencintai hambanya yang tidak menyerah

Takdir tersebut menjadi bukti akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Sehingga segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh Allah SWT. Takdir tersebut berlaku pada semua makhluk ciptaan-Nya.

Perbedaan dari Qadha dan Qadar sebenarnya dapat dilihat dari pengertiannya baik menurut istilah ataupun menurut bahasa, meskipun keduanya sama-sama mengacu kepada takdir Allah SWT.

Untuk mengetahui secara rinci; 4 perbedaan Qadha dan Qadar

Pengertian Takdir

Takdir adalah Ketentuan Allah SWT yang dapat dirubah / sebuah proses Contohnya: “Kita Miskin menjadi Kaya, Malas menjadi Rajin, Sakit menjadi Sehat dan sebagainya. Percaya kepada takdir atau qadha dan qadar merupakan rukun iman yang ke- 6, atau terakhir. Beriman kepada takdir artinya seseorang mempercayai dan menyakini bahwa Allah telah menjadikan segala makhluk dengan kodrat dan irodat-Nya dan segala hikmah-Nya.

Dalam hadits telah dinyatakan dengan jelas, bahwa kejadian manusia di dalam rahim ibunya berjalan menurut prosesnya. Empat puluh hari pertama dinamakan nuthfah (mani) yang berkumpul, empat puluh hari kedua dinamakan ‘Alaqah (segumpal darah), dan empat puluh hari yang ketiga disebut mudlghah (segumpal daging).

Maka, setelah seratus dua puluh hari ditiupkan nyawa (ruh) oleh Malaikat diperintahkan menuliskan empat macam perkara, yaitu:

Ilmunya (selain ilmu pengetahuan, juga perbuatan-perbuatan yang akan dikerjakan)

Berapa banyak rezekinya.

Berapa lama hidupnya.

Nasibnya, apakah ia akan masuk surga atau neraka

Empat macam perkara itu ditetapkan (ditakdirkan), dan inilah yang dimaksudkan Takdir Illahi atau nasib seseorang.

Takdir adalah hukum Allah. Hukum yang ditetapkan berdasarkan pada ketentuan, daya, potensi, ukuran, dan batasan yang ada pada sesuatu yang ditetapkan hukumnya.

Takdir juga dapat dibagi menjadi dua hal yang saling berlawanan, yaitu tetap (mubram, hatami, musayyar) dan berubah (ghairu mubram atau mu’allaq, ghairu

“sesungguhnya kasih sayangku, melampaui takdirku.” ***

Source: dari berbagai sumber

Semoga menginspirasi

Editor: Agatha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *