
Kenapa Wanita Baik-baik Bisa Selingkuh || Oleh Endah Sayani
SEBUAH pertanyaan yang mengejutkan bagi sebagian orang awam, Kok bisa? Masa iya sih?
Dia itukan wanita baik-baik, nggak nyangka lho dia begitu? Lalu banyak cerita yang simpang siur dengan berbagai macam hujatan tanpa mereka tahu ada apa dibalik itu semua.
Baik-baik? Dimana letak kata “baik-baik” itu sangat jelas kok dia selingkuh, menyakiti pasangan dan keluarganya? Nggak mungkin ah, nggak habis pikir itu terjadi.
Bagi sebagian orang pasti terkejut yang hanya melihat atau mendengar hal tersebut. Tapi bagi yang mengalami itu kejadian yang wajar karena mempunyai alasan kuat dibalik dia melakukan perselingkuhan.
“Walaupun perselingkuhan itu tidak dibenarkan apapun alasannya.”
Dalam jalinan cinta sepasang manusia entah yang masih tahap pacaran atau yang sudah dalam pernikahan, idealnya memang saling mencintai dan menghargai satu sama lain.
Tetapi tidak bisa dipungkiri dalam hubungan itu pasti akan ada konflik, entah karena finansial, tidak dihargai, pernah atau sering tersakiti, tidak adanya pengertian dan perhatian dari pasangannya yang membuat wanita merasa kesepian, bisa karena suami sibuk bekerja atau karena dendam pernah diselingkuhi.
Mari kita kupas apa alasan dibalik itu semua
Kurangnya koneksi yang dalam tentang berbagai hal antara suami dengan isteri, karena terlalu sibuk dengan dunianya masing-masing, lalu mereka hidup dalam dunianya sendiri.
Pasangan yang sudah memiliki anak akan lebih rentan mengalami penurunan emotional intimacy. Biasanya jika sudah punya anak, pembicaraan, waktu, dan energi suami-istri habis atau banyak tercurah ke persoalan anak-anak. Kadang tentang suami atau istri jadi terlupakan. Lalu hubungannya akan renggang tidak lagi dekat secara emosi, dan makin lama makin menjauh.
Kadang rasa yang muncul adalah sepi, bosan dan jenuh. Kondisi ini jadi rentan ketika tahu-tahu ada pihak lain yang simpatik dan memenuhi kebutuhan emosi seorang wanita, apapun itu. Dari yang semula hubungan hanya mengobrol biasa, lalu berkembang masuk kejalinan asmara.
Dinamika perselingkuhan biasanya kurang-lebih sama antara perempuan dan laki-laki, sama-sama mencari pemenuhan kebutuhan dari orang lain demi kebutuhan lahir atau batin walau mungkin kebutuhannya bisa berbeda, semua tergantung individu.
Biasanya bagi perempuan, intimacy secara emosi lebih penting untuk terbangun dulu, barulah intimacy secara fisik. Sentuhan fisik bagi wanita bukan hal terpenting, karena wanita mencinta dengan perasaan beda dengan laki-laki yang selalu dengan logika. Hanya nafsu belaka, oleh karena itu bagi laki-laki selingkuh tidak perlu pakai hati, tidak perlu ada rasa cinta.
Bagi laki-laki bisa berbuat sesuka hati mempermainkan perasaan wanita, isteri tersakiti tidak perduli yang penting mereka senang. Lalu merekapun dengan mudah pulang kerumah tanpa ada rasa bersalah.
Berbeda dengan wanita yang menyukai seseorang selalu pakai hati.
Terlebih jika pasangannya sebagai orang yang penuh dengan kebencian, dendam dan kasar. Inipun jadi pemicu wanita menjadi Selingkuh karena wanita akan merasa aman dengan laki-laki yang mengerti penuh dengan kelembutan.
Inilah salah satu point wanita baik-baik sekalipun akan balas dendam untuk melakukan perselingkuhan. Terlebih ketika wanita tersebut mengenal pria yang selalu mengerti posisinya. Sehingga mereka akan merasa lebih nyaman dengan pria yang lebih baik dari pasangannya.
Wanita akan merasakan dirinya gembira saat menemukan seseorang yang peduli dan menerima dia apa adanya, karena merasa dihargai kehadirannya.
Keputusan wanita melakukan selingkuh juga tidak terjadi secara spontan begitu saja.
Biasanya itu terjadi setelah si wanita mencoba memperbaiki diri dalam pernikahannya selama bertahun-tahun, namun tidak juga menemukan sebuah penyelesaian.
Wanita berselingkuh dari suaminya adalah merasa tidak puas dengan hubungannya.
Wanita tahu betul ada yang salah dalam hubungannya, saat dia menyuruh pasangannya untuk melakukan perubahan, tetapi justru tidak mendapatkan tanggapan.
Rasa cinta hilang karena pengabaian, seperti air mematikan api.
Kesimpulannya; karena tidak dihargai, sering tersakiti, diabaikan, tidak pernah dianggap keberadaannya.
Itulah jawaban kenapa wanita baik-baik sekalipun bisa selingkuh.
Penulis: Pimpinan Umum
Editor: Agatha
Cukup realistis artikel ini, Kehidupan ini penuh Misteri, perubahan teknologi terus berkembang, menjauhkan dan memporakporandakan dua hati yang sedang berusaha menjadi satu dalam menjalani impian kehidupan yang harmonis sampai akhir hayat, yang sabar hatinya, hanya bisa Mengikhlaskan, yang tidak sabar pasti akan pergi, 🙏🙏🙏
Terimakasih responnya
artikel ini bagus dan menarik ,dalam mengulas suatu permasalahan namun,alangkah baiknya dibahas juga wanita yang sudah terjerumus melakukan perselingkuhan kemudian dia meyesali perbuatanya dan bagaimana keberadaan dirinya yang suaminya sudah mengetahui bahwa dirinya sudah hina dihadapan suaminya ,apakah wanita itu bisa benar-benar kembali menjadi baik. terima kasih
Terimakasih atas responnya, baik nanti akan kami pertimbangkan untuk kelanjutan artikel ini
tergantung karakter wanitanya. kalau wanita suka selingkuh mau selalu diperhatikan, dihargai atau dipenuhi segala kebutuhannya oleh suaminya, tetap dia penasaran mencari yang baru lagi
saya balas perselingkuhan suami saya dengan berselingkuh dengan laki2 lain.. dan tanpa saya sadari perasaan saya mulai bermain dan saya merindukan pria selingkuhan saya.. entah bagaimana menyikapinya