2024-05-03 12:17

Bersilaturahmi Ke Pondok Pesantren Jawa Tengah, Kapolri: Polri Tidak Bisa Lepas dari Ulama

Share

HARIAN PELITA — Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersilaturahmi ke sejumlah ulama di Kabupaten Rembang kemarin.

Ada tiga lokasi dikunjungi, yaitu pesantren Mbh Moen Al-Anwar, Sarang; pesantren Gus Baha Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al Qur’an (LP3IA) Narukan, Kragan; dan pesantren Gus Zaim Pondok Kauman, Lasem.

Dua helilopter membawa Kapolri bersama rombongan tiba di Lapangan Desa Gondoan, Sarang, pukul 12.00.

Dalam rombongan terlihat Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena) Kapolri, Irjen Wahyu; As SDM Kapolri, Irjen Wahyu Widodo; Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi atau Kadiv TIK Polri Irjen Slamet Uliandi; dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan roda empat Mercedes warna hitam menuju kediaman almarhum KH Maimoen Zubair, komplek Ponpes Al-Anwar, Desa Karangmangu.

Di sana dia ditemui empat putra almarhum Mbah Moen, yakni KH Muhammad Najih Maimoen (Gus Najih), KH Abdul Ghofur Maimoen (Gus Ghofur), Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), dan KH Idror Maimoen (Gus Idror).

Setelah itu Kapolri menuju kediaman Gus Baha. Rombongan tiba di Narukan pukul 13.30. Di sana ditemui langsung Gus Baha dan adiknya Gus Umam. Kapolri dan Gus Baha bertemu secara tertutup selama 1,5 jam. Wartawan ini yang berada di lokasi sempat mendengar beberapa suara guyon dari dalam rumah Gus Baha.

Saat keluar, beberapa santri di ponpes itu tampak berusaha mendekat ke kapolri. ”Salim pak Kapolri,” sahut salah satu santri Gus Baha yang sedang gendong anak Gus Zaimul Umam. Kapolri sontak langsung mendekati.

”Iki pangkate jendral je,” sahut Kapolri bersalaman dan memegang pipi anak tersebut.

Kepulangan Kapolri diantarkan langsung Gus Baha serta adiknya Gus Umam.

Menurut Kapolri, polri tidak bisa lepas dari ulama. Beberapa pengalaman membuktikan sinergitas ulama dan umaro serta Polri nyatanya banyak berhasil menyelesaikan masalah besar. Salah satunya terkait masalah penanganan Covid-19.

”Apalagi menjelang tahun politik. Selalu kami sampaikan hilangkan polarisasi politik,” jelasnya.

Kerja sama antara polisi dan ulama, lanjutnya, sangat penting. Karena ulama juga yang bisa membantu ketertiban masyarakat. Termasuk stabilitas politik.

”Siapapun pemimpinya nanti untuk bisa melanjutkan visi misi menuju Indonesia emas tahun 2045. Mewujudkan masyarakat adil dan makmur,”harapnya.

Setelah itu, kapolri ke Ponpes Kauman Lasem KH Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem atau Gus Zaim. Gus Zaim menyampaikan tujuan diadakan pertemuan Polri bersama 50 ulama dan umaro salah satunya menjaga kondusivitas ketertiban masyarakat.

”Keduanya sama, maka butuh sinerginitas. Supaya bisa menjalankan program tersebut demi mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, maka diadakan pertemuan ini,” katanya di hadapan awak media usai menerima kunjungan kapolri.

Ia menjelaskan, jika Kapolri berpesan pesantren lebih kuat lagi. ”Ikut serta juga mendoakan polisi. Yang saat ini sekarang sedang menata diri kembali.” ujarnya. ●Red/ant/ri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *