2024-05-02 23:23

Profil Republik Korea U-20 Menuju Piala Dunia U-20

Share

HARIAN PELITA — Taegeuk Warriors bersiap berpartisipasi mereka yang ke-16 di Piala Dunia U-20, hanya Brasil dan AS yang mencatatkan lebih banyak penampilan

Dengan juara 2019 Ukraina gagal lolos, Korea Selatan menjadi yang terdekat dengan juara bertahan setelah menempati posisi runner-up pada edisi terakhir

Korea Selatan menargetkan untuk mengejutkan dunia sekali lagi di Piala Dunia FIFA U-20 2023 Indonesia, yang akan menjadi partisipasi ke-16 mereka dalam kompetisi ini.

Taegeuk Warriors dapat dianggap sebagai veteran turnamen dengan hanya Brasil (19 penampilan) dan Amerika Serikat (17) yang lebih sering berpartisipasi.

Pada edisi terakhir tahun 2019, mereka menundukkan tim-tim kuat seperti Argentina dan Senegal dalam perjalanan menuju final, di mana mereka kalah melawan Ukraina.

Dengan kegagalan tim Eropa Timur itu lolos kali ini, Korea Selatan akan berperan sebagai juara bertahan tidak resmi. FIFA+ melihat lebih dekat tim yang bertekad membuat kejutan lain di Piala Dunia U-20 tahun ini, yang akan berlangsung dari 20 Mei hingga 11 Juni.

Pelatih: Kim Eunjung
Kim Eunjung, 43 tahun, yang memiliki karier gemilang di K-League saat masih bermain, memulai tugas pertamanya sebagai pelatih kepala dengan menangani tim U-20.

Namun, ia jauh dari kata kurang berpengalaman, karena pernah menjadi asisten pelatih tim nasional U-23 di bawah asuhan Kim Bonggil dan Kim Hakbeom. Dia juga berperan penting sebagai asisten pelatih untuk tim Korea yang menyabet medali emas di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

Kim sebelumnya pernah berkiprah di Eropa, melatih AFC Tubize di divisi dua Belgia. Penunjukan ini menarik perhatian yang signifikan mengingat betapa jarangnya seorang pelatih dari Asia Timur menangani tim Eropa.

Pelatih ini memiliki kesempatan terbatas untuk memberikan kesan positif di posisinya saat ini, dengan Piala Asia U-20 AFC 2023 bulan ini menjadi satu-satunya turnamen besar yang ia ikuti sejak penunjukannya pada Desember 2021.

Pada turnamen tersebut, tim asuhannya mencapai semifinal dengan permainan menekan yang terorganisasi dengan baik dan sepak bola teknis, yang diperagakan dengan baik oleh para pemain tengah dan pemain sayap yang berbakat. Lini belakang juga tampil impresif, mengarungi fase grup tanpa kebobolan satu gol pun.

Petualangan berakhir di semifinal melawan juara bertahan Uzbekistan, ketika mereka gagal memenangi pertarungan di lini tengah atau membongkar pertahanan lawan. Satu hal penting yang bisa dipetik adalah Kim harus terus mencari predator di kotak penalti.

Sudah masuk dalam radar beberapa klub Eropa, bek tengah Kim Jisoo adalah komponen kunci dari pertahanan Korea Selatan.

Kecepatan dan kekuatannya (1.92m, 84kg) membantunya memenangi banyak perebutan bola dan menggiring melewati lawan. Ia juga mengesankan dalam duel udara.

Kehebatan remaja ini dalam bertahan sangat terlihat di Piala Asia bulan ini, di mana ia menjadi tumpuan lini pertahanan dengan hanya kebobolan satu gol dari lima pertandingan.

Kim memiliki kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh seorang bek tengah modern. Ia menguasai bola dengan baik, mampu membangun serangan, mahir menggunakan kedua kakinya, dan sangat akurat dalam mengoper bola.

Korea Selatan tentu saja memiliki beberapa gelandang yang sangat bagus dalam skuad mereka. Mungkin dua yang paling terkenal adalah Kim Yonghak, yang telah bermain di Eropa, dan Kang Seongjin, pemain sayap muda yang sudah mencetak debut di tim utama bersama FC Seoul.

Bae mungkin tidak mendapat perhatian sebanyak dua pemain tersebut, tapi ia sama berharganya bagi tim nasional. Meskipun digunakan sebagai pemain sayap di Piala Asia, Bae bersinar paling terang dalam peran sebagai gelandang serang.

Sentuhan pertama dan operannya sangat baik, sementara pergerakannya dengan bola juga tidak kalah luar biasa. Selain itu, ia mampu menjangkau area yang sangat luas, sering kali melakukan tekanan tinggi di atas lapangan sebelum kembali ke belakang untuk bertahan. Kombinasi keterampilan dan stamina ini membuatnya menjadi komponen penting dalam taktik Kim Eunjung. ●Redaksi/Alia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *