2024-05-03 11:02

Mengukur Debat Cawapres, Olok-olok dan Recehan

Share

MENYIMAK debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Minggu 21 Januari 2024 malam, yang digelar di JCC Senayan, koq saya jadi kayak orang bodoh melihat Gibran mencuatkan kebodohannya yakni mengolok-olok Cawapres yang memiliki kemampuan pengalaman segudang.

Dua Cawapres Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD yang sudah makan garam di perpolitikan Indonesia, tiba-tiba diolok-olok seorang “bocah” yang baru muncul di politik Indonesia, dengan mengindahkan adab dan etika. Mengenaskan!

Karena bila dalam situasi debat memerlukan penguasaan materi dan ketenangan untuk menunjukkan gagasan serta arah programnya, bukan mencibir dan mengolok-olok.

Karena esensinya dalam debat bukan kalah menang yang dicari, tetapi bagaimana mengarahkan seluruh argumennya pada titik gagasan dan programnya.

Meskipun pada debat dibolehkan saling menjatuhkan kemudian sedikit menyindir namun tetap pada etika dan adab.

Meskinya kita, rakyat yang menatap dan melihat acara debat tersebut bisa menimba ilmu dan bisa menyerap arah argumentasi pendebat. Tapi ini tidak! Tidak ada sama sekali program dan gagasan yang bisa ditimba, malah lari dari sub tema.

Bila greenflation itu dibuatkan dengan penjelasan akurat, pasti topiknya menarik. Begitu juga dengan bioregional (meski tidak perlu diperdalam dengan garis wallace).

Malah dalam debat antara Muhaimin dan Gibran yang dimunculkan nama Tom Lembong, sehingga kita, rakyat setuju dengan Mahfud MD, debat Gibran recehan! *****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *