2024-05-02 20:13

Fanatik Presiden Sungguh Terlalu

Share

ADA yang menarik saat ini ketika kita dihadapkan dengan prosesi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk memilih presiden, fanatisme berlebihan pun muncul mengalahkan harga diri dan kehormatan.

Sehingga tenaga pun terkuras hanya untuk mengidolakan dan mengeluh-mengeluhkan calon presiden, yang sebenarnya sungguh terlalu, atau sangat keterlaluan.

Padahal, bila kita berpikir secara logika, apa sih keuntungan kita sebagai rakyat bawah bersikap fanatik terhadap sosok presiden yang bertarung di Pemilu tahun 2024 ini. Sampai mengumpat, menghina dan membunuh karakternya, dengan membabibuta.

Padahal proses Pemilu itu kita berhak memilih calon presiden berdasarkan hati nurani, dengan mencoblos sesuai pilihan kita, dan berdasarkan kriteria, bukan berdasarkan provokatif.

Sehingga kerap kita lupa membedakan mana pilihan terbaik dan mana pilihan yang terburuk. Akhirnya sengsara lima tahun, bila salah memilih.

Misalnya ada yang fanatik terhadap Anies, Prabowo dan Ganjar, saking fanatiknya mengidolakan pilihan, mereka saling hujat sampai ada yang berantem sesama teman, rakyat lupa kalau politik itu dinamis.

ingat saat Prabowo dan Jokowi debat dulu, dan akhirnya bagaimana? Tidak ada lawan abadi yang ada kepentingan abadi mengidolakan boleh, bodoh jangan!

Tinggal kini kita harus menyadari siapa yang pantas memimpin negara yang berpenduduk 270 juta, sesuai hati nurani. Jangan mau diadu domba, jangan dipaksa dengan iming-iming uang.

Kita berhak memilih calon presiden, tetapi jangan bodoh memilih! Fanatik presiden sungguh terlalu. ****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *